Canberra - Banyak orang tergoda mengakses pornografi di internet. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, popularitas pornografi di dunia maya telah tergerus oleh keberadaan situs jejaring sosial seperti Facebook, Friendster atau MySpace.Setidaknya, itulah yang dikemukakan penulis buku teknologi Australia, Bill Tancer. Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (17/9/2008), Tancer menganalisis informasi dari sekitar 10 juta pemakai web untuk mengetahui apa saja yang diakses orang di dunia maya.Analisis itu jadi data dalam buku barunya bertajuk "Click: What Millions of People are Doing Online and Why It Matters". Menurut Tracer, analisis pencarian di web memberi gambaran tentang keadaan masyarakat dan kebiasaan manusia.Tancer yang juga manajer umum perusahaan internet Hitwise memaparkan, salah satu perubahan terbesar dalam pemakaian internet pada dekade terakhir ini adalah anjloknya ketertarikan orang pada pornografi atau situs khusus dewasa.Menurut Tancer, akses terhadap ponografi saat ini hanya 10 persen dari keseluruhan pencarian di web dari yang sebelumnya 20 persen. Adapun yang paling diminati orang di internet adalah situs jejaring sosial."Bersamaan dengan meningkatnya trafik situs jejaring sosial, kunjungan ke situs porno makin menurun," papar Tancer.Ia berpendapat bahwa fenomena tersebut disebabkan karena kaum muda, khususnya yang berusia 18-24 tahun makin keranjingan mengakses situs jejaring sosial. Hal itu menyebabkan mereka tak punya waktu mengakses situs dewasa.[sumber:detik.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar