17 Februari 2009

Thesis Writing for Newbies


Dari semester awal…..Jangan jadi anak malas deh! Kalau udah telanjur, cepetan bertobat! Paling sial kamu harus nguasai satu metode penelitian yang berguna buat skripsi. Misalnya, Semiotika, Analisis Isi, Audience Research…. Jangan remehkan juga mata kuliah dasar semacam Teori Komunikasi, Komunikasi Massa, Pengantar Humas, bahkan Sistem Sosial Budaya Indonesia, Sistem Politik Indonesia, Sosiologi, Antropologi dan mata kuliah teoritis lainnya. Trust me, komunikasi itu ilmu banci. Ga bisa berdiri tanpa sokongan ilmu-ilmu lainnya. Jadi, menguasai ilmu tetangga sedikit-sedikit wajib hukumnya.

  1. Aware sama isu-isu komunikasi dan sosial yang hot. Karena pas ngajuin proposal skripsi, kamu akan menghadapi tiga pertanyaan utama. Apa fenomena komunikasinya? Apa fenomena sosialnya? Dan apa signifikansi penelitiannya (baca: kenapa sih penting untuk neliti itu?)?
  2. Bersahabatlah dengan perpustakaan. Dia akan menjadi rumah keduamu selama skripsi, terutama kalau kamu skripsi kualitatif yang referensinya kudu seabrek kalau nggak mau dituduh subjektif.
  3. Kuasailah SPSS. Biar program ini sialan banget, tapi dia adalah dewa penyelamat bagi mahasiswa yang skripsi kuantitatif. Plus, kalau kamu bisa SPSS sendiri, hemat biaya kan, nggak perlu memanfaatkan jasa servis olah data dengan SPSS. Dan kalau kelar kuliah belum dapat kerja, penguasaan SPSS bisa jadi modal buat cari duit (usaha servis olah data dengan SPSS).
  4. Kerjakanlah paper-paper tugas kuliah dengan sungguh-sungguh. Persetan deh kalau ada teman sekelompok yang ga niat. Justru orang-orang seperti itulah yang akan nangis darah pas skripsi. Kamu? Minimal sudah terlatih bekerja keras, begadang semalaman, dan menguasai konsep.

Saat memulai dan mengerjakan skripsi….

  1. Banyak-banyak doa. Banyak hal bisa terjadi selama skripsi meskipun kamu pintar dan pembimbingmu oke. Bisa aja mendadak komputermu kena virus dashyat. Atau kamu tiba-tiba anemia. Atau pembimbingmu menang undian liburan keliling dunia jadi ga bisa bimbingan sebulan. Jadi, berdoalah selalu supaya kamu tabah bila cobaan semacam itu terjadi.
  2. Jangan berpikir untuk menduakan skripsi. Baik dengan kerja, pacar, maupun kesenangan pribadi. They can wait! Skripsi sangat pencemburu dan kalau kamu berani menduakan dia, berabe banget. Kecuali mungkin kalau kamu ahli manajemen waktu, tahan stres, dan sangat well-organized.
  3. Sadar diri. Kalau kamu ahli bermain kata, skripsi kualitatif cocok buat kamu. Tapi kalau kamu ahli mengolah angka, skripsi kuantitatif ayo aja. Yang jelas jangan sampai nekad skripsi kualitatif kalau nyambungin dua paragraf dalam latar belakang aja gak bisa. Atau nekad skripsi kuantitatif kalau lihat sederetan angka kamu udah pusing. Kalau kamu tak pandai mengolah angka ataupun bermain kata? Pilih satu yang paling mending buat kamu, dan belajarlah mati-matian.
  4. Pilih tema skripsi yang sangat seksi bagi kamu. Percayalah, seseksi-seksinya tema itu waktu pertama kamu membahasnya, akan ada saat di mana kamu akan mual begitu mendengar namanya. Biarpun di awal temamu serasa Eva Longoria, bisa-bisa di pertengahan dia menjelma bak Amingwati. Bayangin kalau dari awal kamu udah ga begitu tergila-gila dengan tema itu. Tapi, ingat juga, pandai-pandailah memoles tema itu menjadi tema yang hot bagi dosen penguji proposal skripsi dan dosen pembimbing, supaya proposal kamu bisa jalan.
  5. Perhitungkan baik-baik kemungkinan mendapat data untuk skripsi kamu. Jangan nekad meneliti tema yang hot abis tapi datanya masuk file rahasia negara. Sampai tua juga ga bakal kelar. Bila perlu pastikan pihak yang terkait dengan skripsimu sudah setuju untuk memberi data sejak awal proposal dibuat.
  6. Jangan mikir,”Ah baru proposal, ngawur-ngawur aja dulu…” atau “Ah, tar aja deket deadline baru diurus….” Percayalah, kalau dari depan udah kacau, ke belakangnya bakal makin runyam.
  7. Jangan stres kalau proposal kamu ditolak di awal. Terus berusaha dan berjuang. Tanya teman kek, tanya kakak kelas, tanya dosen, pokoknya pantang mundur!!!
  8. Kalau kamu merasa perlu melihat skripsi kakak kelas sebagai referensi, pilih yang skripsinya berbobot dan anaknya jujur. Jangan sampai kejadian kamu tertarik mempelajari kutipan teori dalam skripsinya, eh ternyata itu teori boongan.
  9. Hapus pikiran bahwa kamu mahasiswa terpandai di dunia, sekalipun memang begitu kenyataannya. Karena nanti kamu harus menghadapi yang namanya revisi, dosen pembimbing yang ga setuju dengan konsepmu, draf dicoret gede-gede. Biasanya anak pinter lebih ga bisa terima kenyataan ini, karena selama ini dia selalu ngerjain semua paper dengan excellent. Tapi it will happen. So be prepared.
  10. Bikin support group yang isinya sesama mahasiswa yang lagi skripsi. Jadi kalian bisa saling mendukung dalam doa, saling curhat, saling memberi info (misal kalau kamu ga sengaja nemu buku yang sekiranya cocok buat skripsi teman kamu di perpustakaan).
  11. Buat satu scrapbook khusus skripsi. Isinya, ide-ide kamu, kerangka konsep, buku, hasil bimbingan, dkk. Lebih baik lagi kalau di-update tiap hari, khususnya kalau kamu skripsi kualitatif. Jangan lupa juga, update anti virus setiap hari, scan virus setiap hari, dan buat back ups sebanyak mungkin. Jangan sampai seminggu sebelum deadline terjadi bencana akibat virus!
  12. Berbaik-baiklah dengan pembimbingmu. Kenali karakter mereka dari kakak kelas yang pernah dibimbing (dan sukses dalam artian tidak bermasalah hingga akhir). Ga perlu terlalu menjilat, yang penting kamu kelihatan niat, mereka pasti sayang sama kamu.
  13. Jadilah anak yang rapi. Simpan semua data skripsi dalam folder khusus di komputer kamu. Jangan buang draf lama, siapa tahu tar berguna. Simpan semua buku yang menunjang skripsi di satu kontainer khusus. Dan yang paling penting, ikuti pedoman tata tulis tugas akhir dari awal! Karena ngedit di belakang akan lebih pusing dan memuakkan.
  14. Jangan malas membaca!!! Pembimbingmu akan sebel berat kalau kamu ketauan kurang menguasai materi karena ga pernah membaca.
  15. Tiap kali minjem buku dari perpustakaan, catat judul buku, pengarang, tahun terbit, penerbitan, dan info lain yang penting buat dicantumin di daftar referensi. Jangan ditunda. Belum tentu bukunya akan available terus.
  16. Kalau kamu pinjam buku yang sama sampai lebih dari 3 kali, kayaknya mendingan kamu beli aja deh buku itu.
  17. Kalau skripsi kamu membutuhkan prosedur wawancara, survey, atau sebar kuisioner, segeralah menyelesaikan bab 1-3 dalam tempo sesingkat-singkatnya. Supaya prosedur turun lapangan bisa segera dikerjakan dan kamu masih punya cukup waktu untuk analisis data. Ingat, masih ada revisi…..
  18. Khusus skripsi semiotika: jangan lupa deskripsi teks yang detil, beri konteks yang sesuai, temukan makna laten dan ideologi di baliknya, dan triangulasi!
  19. Meskipun serius menggarap skripsi, cari waktu untuk refreshing juga. Kalau nggak, nanti kamu keburu gila duluan sebelum skripsinya selesai.
  20. Jaga kesehatan. Batasi konsumsi kafein, tar migrain. Jangan kebanyakan begadang, kalau ada waktu balas dendam tidur deh. Jangan lupa olahraga stretching dikit soalnya dijamin punggung sampai leher kamu bakal pegal-pegal. Minum jus wortel tiap hari biar mata kamu tetap cring.

Menjelang deadline…

  1. Kalau penelitianmu kualitatif, biasanya kamu sulit merasa puas dengan analisismu. Rasanya kudu memperdalam dan mempertajam terus. Tapi ingat, deadline udah dekat!!! Kalau analisismu sistematis dan rapi, dan udah cukup meng-cover objek penelitian, sudah saatnya berhenti.
  2. Siapkan tetek bengek semacam lembar pengesahan, kata pengantar, daftar isi, daftar referensi, daftar lampiran, dkk jauh-jauh hari sebelumnya. Hal remeh temeh ini bisa jadi bencana kalau baru dikerjain H-1. Kalau males, copy file teman kamu yang rajin dan terpercaya dan edit seperlunya.
  3. Skripsimu harus sudah di-acc pembimbing paling telat H-2. H-1 juga ga apa-apa sih kalau pembimbingnya bisa diajak kompromi. Jangan bikin pembimbing murka jelang deadline. Kalau skripsimu nggak di-acc, bisa-bisa kamu nambah satu semester….
  4. Siapkan kertas yang cukup, tinta printer terisi penuh, pastikan printer masih bekerja dengan baik. Print skripsi paling telat sehari sebelum deadline pengumpulan, dan kudu udah kelar siang-siang. Jadi kamu masih sempat fotokopi sorenya, besok paginya sudah siap dan tinggal dikumpulin.

Menjelang sidang…..

  1. Belajar dari jauh-jauh hari, jangan mepet hari H!
  2. Tidur yang cukup, makan bergizi, dan jauhi stres.
  3. Berdoa yang banyak supaya hati tenang dan jalan dibukakan.
  4. Buat powerpoint presentasi dari jauh-jauh hari dan pelajari lagi pada H-1. Jangan pakai font aneh-aneh, nanti nggak bisa dibuka di komputer kampus.
  5. Bertemu dengan pembimbing beberapa hari sebelum sidang dan minta petuah.
  6. Cari tahu siapa yang menguji dari jauh-jauh hari supaya kamu gak kaget duluan waktu hari H. Tapi jangan terlena kalau infonya kamu bakal diuji dosen yang baik hati. Bisa saja ada perubahan jadwal dan kamu diuji dosen killer.

Pas sidang…

  1. Berdoa sebelum masuk ruang sidang
  2. Tips dari Pak Djoko: Jangan menarget untuk dapat nilai A. Target ini akan membebani kamu dan membuat kamu akan lupa semua isi skripsimu mendadak saat nggak bisa menjawab satu pertanyaan saja. Soalnya, kamu bakal mikir, wah, bablas deh nilai A….
  3. Tips dari Pak Nanang: Ingatlah bahwa penguji dibayar untuk membantai, tapi anda membayar untuk bertahan. Jadi, bertahanlah selama anda bisa. Tapi, kalau si penguji ga mau ngalah sampai berkali-kali, sadarilah bahwa kamu yang salah. Minta maaf dan berjanjilah akan merevisi.
  4. Tips dari Pak Nanang: Cari tahu kekuatan skripsimu di mana. Misal kamu lemah di metode, tapi analisis oke, pusatkan presentasi pada analisis. Presentasinya ga usah basi, yang penting-penting aja. Ga perlu bicara panjang lebar soal teori komunikasi karena pengujinya lebih ngerti ketimbang kamu.
  5. Jaga nada suara serendah mungkin. Nada tinggi akan membuat penguji semakin membara.
  6. Siapkan sesajen yang oke. Sajikan hidangan yang bergizi dan menarik. Nggak perlu mahal, yang penting ga kelihatan murahan. Kalau sidang pas jam makan, kasih menu nasi komplit dengan lauk pauk. Kalau lewat jam makan, kasih menu snack, isinya panganan asin dan kue manis. Minumnya, aqua boleh, bisa juga ditambah minuman manis biar dosennya jadi tambah manis.

Oke, sekian dulu dari saya. Selamat mencoba ya guys. Kalau nggak berhasil? Nggak mungkin, paling sial 3-5 poin di atas akan berguna!

Sumber: http://riawibisono.wordpress.com/2008/01/14/thesis-writing-for-newbies/#more-179

04 Februari 2009

INDONESIA CALON TUAN RUMAH PIALA DUNIA?


Jakarta - Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Tapi di belantika sepakbola, "Merah Putih" seperti liliput di antara 10 negara lain yang ingin menggelar Piala Dunia 2018 atau 2022.

Sepakbola bolehlah diklaim sebagai olahraga nomor satu di Nusantara. Namun, fakta bahwa cabang yang satu ini juga tak kunjung memberikan prestasi yang diinginkan tentunya juga tak bisa disangkal.

Lihatlah Stadion Utama Gelora Bung Karno jika timnas Indonesia bertanding. Meski jarang untuk bisa benar-benar penuh, namun sorak sorai dukungan selalu terdengar dari ribuan fans setia. Sebuah potensi besar yang sayangnya lebih sering dibuat kecewa karena tak kunjung datangnya prestasi tersebut.

Maka saat tersiar kabar bahwa Indonesia mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022, beragam reaksi kemudian bermunculan. Ada yang mencibir, meski banyak juga yang menyatakan dukungan karena ini bisa menjadi momen buat (persepakbolaan) bangsa ini muncul ke permukaan dunia.

Setelah FIFA menutup batas waktu pendaftaran calon tuan rumah, situs berita Reuters memuat beragam data dan fakta dari 11 pelamar yang sudah mengajukan proposal. Dan kalau kemudian atribut liliput disematkan pada Indonesia, jawabannya ada di sini.

Reuters menyebut kalau Stadion Utama Gelora Bung Karno sebagai satu-satunya venue yang sudah memenuhi standar FIFA: mampu menampung setidaknya 80.000 penonton untuk laga final. Sementara untuk stadion-stadion lain, baik sarana maupun masalah keamanan, masih memerlukan banyak perbaikan sebelum bisa memenuhi kriteria yang ditentukan.

Tapi bukan berarti Indonesia tak punya poin plus dalam mimpinya menjadi tuan rumah Piala Dunia tersebut. Indonesia dianggap cocok dengan keinginan FIFA yang ingin menjadikan putaran final Piala Dunia sebagai "momentum perubahan positif" dan akan memberikan " keuntungan buat penduduk negara yang bersangkutan". Indonesia dianggap sebagai pilihan yang tepat menyusul jatuhnya rezim Soeharto. Jumlah penduduk yang mencapai 226 juta lebih juga dianggap sebagai peluang investasi untuk meningkatkan perekonomian dan citra.

Reuters juga menyoroti rangking Indonesia yang kini berada di posisi 144 dunia, atau terendah di antara negara lain yang mencalonkan diri. Banyaknya infrastruktur yang harus dibangun untuk bisa memenuhi apa yang diminta FIFA juga diyakini akan sulit diwujudkan, meski jika Indonesia kemudian terpilih untuk jadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Kondisi yang sangat berseberangan akan kita lihat pada 10 negara lain yang ikut mencalonkan diri. Kalau boleh mengklaim, negara yang "paling dekat" dengan Indonesia terkait kesiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia adalah Qatar dan Australia.

Qatar saat ini duduk di posisi 86 dunia (58 tingkat di atas Indonesia), mereka belum pernah menggelar dan menjadi kontestan di Piala Dunia. Sementara Australia, meski belum pernah jadi tuan rumah, mereka sudah dua kali lolos ke putaran final yakni tahun 1974 dan 2006.

Bagaimana dengan negara yang lain? Merekalah raksasa-raksasa yang sesungguhnya.

Belgia & Belanda kita tahu sempat sukses menjadi tuan rumah bersama Euro 2000. Meski sama-sama belum pernah jadi kampiun, keduanya sudah jadi langganan Piala Dunia.

Meski kini "memisahkan diri", Jepang dan Korea Selatan akan selalu dingat sebagai negara Asia pertama yang sukses menghelat hajatan sebesar Piala Dunia di 2002. Sementara dua negara di Benua Amerika, Meksiko dan Amerika Serikat sudah merasakan menjadi tuan rumah pada tahun 1972-1986 dan 1994. Inggris? Ini sih "nenek moyangnya" sepakbola.

Bersatunya Spanyol dan Portugal juga membuat mereka jadi salah satu kandidat kuat. Tahun 1982 Stadion Santiago Bernabeu menggelar laga putaran final antara Italia kontra Jerman Barat, sementara lima tahun lalu Portugal sukses dengan Piala Eropa 2004.

Jadi, seberapa siap Si Liliput bertarung dengan raksasa-raksasa dunia? Bagaimana menurut Anda?
( din / roz )