Identitas wong Solo tidak hanya digunakan oleh warga Solo saja. Tetapi identitas itu sudah banyak digunakan oleh warga seluruh eks Surakarta (Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Karanganyar, Boyolali, dan Sragen). Misalnya ada warga yang ditanya “Rumahnya mana mas?”, orang itu menjawab “Solo”. Padahal dia warga Wonogiri. Di Jakarta juga banyak di temui waroeng bakso asli Solo, padahal penjualnya warga Sragen. Ini membuktikan bahwa Surakarta itu bisa menjadi satu.
Demikian pula identitas Pasoepati. Sudah bukan rahasia bila Pasoepati tidak hanya menjadi identitas warga Solo. Pasoepati terdiri dari seluruh warga Surakarta, semua elemen suporter Surakarta bernama Pasoepati. Ada Pasoepati Sukoharjo, Pasoepati Wonogiri, Pasoepati Klaten, Pasoepati Karanganyar, Pasoepati Boyolali, dan Pasoepati Sragen.
Padahal kabupaten-kabupaten itu mempunyai klub sendiri, yaitu Persiharjo Sukoharjo, Persiwi Wonogiri, Persikla Klaten, Persika Karanganyar, Persebi Boyolali, dan PSISra Sragen. Anggota Pasoepati pendukung Persis Solo juga menjadi suporter ke 6 klub kabupaten tersebut. Mereka bisa hidup berdampingan dan saling dukung. Hal ini berbeda dengan Arema-Persema (Malang), Persib-Persikab (Bandung), atau kota-kota lainnya yang suporternya saling benci.
Hal ini membuat penulis mempunyai ide untuk menggabungkan klub Surakarta menjadi satu klub profesional. Peleburan Persiharjo Sukoharjo, Persiwi Wonogiri, Persikla Klaten, Persika Karanganyar, Persebi Boyolali, PSISra Sragen, dan Persis Solo akan lebih menguatkan dan menyatukan Pasoepati Surakarta.
Selain itu kesulitan dana yang dialami Persis seperti sekarang akan berkurang karena dana bisa didapat dari ke enam kabupaten pendukung itu. Saham bisa dibagi misalnya Pemkab Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Karanganyar, Boyolali, dan Sragen (@10%), Pemkot Solo 20% dan 20% menjadi hak Pasoepati atau dilempar ke pasar.
Nama Klub bisa menggunakan Surakarta United Football Club karena sesuai namanya klub ini merupakan gabungan dari beberapa kabupaten. Penulis yakin jika ide ini menjadi kenyataan maka Pasoepati akan memiliki klub yang kuat.
Demikian pula identitas Pasoepati. Sudah bukan rahasia bila Pasoepati tidak hanya menjadi identitas warga Solo. Pasoepati terdiri dari seluruh warga Surakarta, semua elemen suporter Surakarta bernama Pasoepati. Ada Pasoepati Sukoharjo, Pasoepati Wonogiri, Pasoepati Klaten, Pasoepati Karanganyar, Pasoepati Boyolali, dan Pasoepati Sragen.
Padahal kabupaten-kabupaten itu mempunyai klub sendiri, yaitu Persiharjo Sukoharjo, Persiwi Wonogiri, Persikla Klaten, Persika Karanganyar, Persebi Boyolali, dan PSISra Sragen. Anggota Pasoepati pendukung Persis Solo juga menjadi suporter ke 6 klub kabupaten tersebut. Mereka bisa hidup berdampingan dan saling dukung. Hal ini berbeda dengan Arema-Persema (Malang), Persib-Persikab (Bandung), atau kota-kota lainnya yang suporternya saling benci.
Hal ini membuat penulis mempunyai ide untuk menggabungkan klub Surakarta menjadi satu klub profesional. Peleburan Persiharjo Sukoharjo, Persiwi Wonogiri, Persikla Klaten, Persika Karanganyar, Persebi Boyolali, PSISra Sragen, dan Persis Solo akan lebih menguatkan dan menyatukan Pasoepati Surakarta.
Selain itu kesulitan dana yang dialami Persis seperti sekarang akan berkurang karena dana bisa didapat dari ke enam kabupaten pendukung itu. Saham bisa dibagi misalnya Pemkab Sukoharjo, Wonogiri, Klaten, Karanganyar, Boyolali, dan Sragen (@10%), Pemkot Solo 20% dan 20% menjadi hak Pasoepati atau dilempar ke pasar.
Nama Klub bisa menggunakan Surakarta United Football Club karena sesuai namanya klub ini merupakan gabungan dari beberapa kabupaten. Penulis yakin jika ide ini menjadi kenyataan maka Pasoepati akan memiliki klub yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar